menu melayang

Kubah Masjid Pertamina Indramayu

kubah masjid
kubah masjid
Pekerja sedang memasang panel kubah masjid dengan standart safety

Kubah masjid Al Kustar ini merupakan masjid kebanggan bagi seluruh keluarga besar PT.Pertamina Balongan, kubah masjid ini terletak di Balongan, Indramayu Jawa Barat
Proses pembuatan kubah masjid ini di tangami kontraktor kubah masjid cv.sinar surya abadi

Blog Post

Related Post

Kubah Masjid Al Hijrah Gresik

kubah masjid, pembuat kubah masjidkubah masjid, pembuat kubah masjidKubah masjid Al Hijrah ini terletak di kota baru Gresik Jawa timur
Foto Di ambil bulan januari 2011
Proses pembuatan kubah masjid di tangani kontraktor kubah masjid cv.sinar surya abadi

Blog Post

Related Post

Kubah Masjid Hasan Mas'hum Jaktim

kubahmasjidkubah masjid




Kubah Masjid Hasan Mas'hum ini terletak di Cipayung Jakarta Timur
Proses pembuatan kubahnya di tangani general kontraktor kubah masjid cv.sinar surya abadi

Blog Post

Related Post

Kubah Masjid Agung Balikpapan


kubah masjid
Masjid At Taqwa Balikpapan

kubah masjid
Bangunan kubah masjid utama ini berdiameter 16 m
Kubah masjid ini terbuat dari bahan Enamel Steel Panel Sedangkan untuk plapon dalamnya terbuat dari gypsum
Untuk proses pembuatan pengerjaan dan pemasangan di tangani general kontraktor kubah masjid cv,sinar surya abadi


Blog Post

Related Post

Kubah Masjid Jami' Al Muawanah Jaksel

kubah masjidKubah Masjid Jami' Al Muawanah ini terletak di Srengseng Sawah Jakarta Selatan
Proses pembuatan kubah masjidnya di tangani kontraktor kubah masjid cv.sinar surya abadi

Blog Post

Related Post

Masjid Kubah Emas Palembang


Masjid Irhamna Kamila Palembang

Masjid Kubah Emas ini terbuat dari bahan Enamel Steel Panel dengan lapisan emas murni
Proses pembuatan kubah masjid di tangani oleh kontraktor kubah masjid cv.sinar surya abadi





Blog Post

Related Post

Kubah Masjid Ar Rasyidin Samarinda

kubah masjid

Kubah Masjid Ar Rasyidin ini terletak di Loa Bakung Samarinda
Proses pengerjaan Kubah Masjidnya di tangani kontraktor kubah masjid CV.SINAR SURYA ABADI

Blog Post

Related Post

Kubah Masjid RS KD Balikpapan

kubah masjidKubah Masjid Rs KD Balikpapan
Proses pengerjaanya di tangani oleh kontraktor kubah masjid CV.SINAR SURYA ABADI

Blog Post

Related Post

Kubah Masjid Politeknik Semarang

Kubah Masjid Politeknik ini terletak di daerah Semarang Jawa Tengah
Proses pengerjaanya di tangani Kontraktor spesialis pembuatan kubah masjid CV.SINAR SURYA ABADI

Blog Post

Related Post

Kubah Masjid Man 1 Madura

kubah masjidKubah Masjid Madrasah Aliyah Negri 1 ini terletak di daerah Sampang Madura Jawa Timur
Proses Pengerjaan Kubah Masjidnya di tangani oleh CV.SINAR SURYA ABADI

Blog Post

Related Post

kubah Masjid Pertamina

kubah masjidProses pengerjaan pembuatan dan pemsamgan kubah masjid pertamina ini di tangani oleh kontraktor kubah masjid CV.SINAR SURYA ABADI

Blog Post

Related Post

Kubah Masjid Ponpes Semarang

Kubah Masjid Pondok pesantren Manrul Mabrur ini terletak di daerah Banyu Manik Semarang
Kontraktor kubah masjidnya di tangani oleh CV.SINAR SURYA ABADI

Blog Post

Related Post

Kubah Masjid Baitul Mukminin Gresik

kubah masjidKubah Masjid ini terletak di daerah Menganti gresik,Jawa timur
Bahan kubah masjidnya terbuat dari bahan Enamel Steel Panel

Blog Post

Related Post

Kubah Masjid Al hidayah Kediri

Blog Post

Related Post

Kubah Masjid Kutisari Surabaya

Blog Post

Related Post

LINK PARTNER





Blog Post

Related Post

Mohon maaf, belum ada postingan.

Tahapan Pembuatan Kubah Masjid

1.) Pembuatan rangka kubah masjid

kubah masjid, pembuat kubah masjid2.) Detail pembuatan kubah masjid

3.) Spesifikasi kubah masjid


4.) Gambar tampak ornament panel
Kubah Ornament Panel

· KELEBIHANNYA :
ü Pasti TERJAMIN dari kebocoran ( 2 lapisan badan kubah)
ü Beban kubah yang ringan, kuat dan megah
ü Pewarnaan ornament panel sesuai apa yang diinginkan
ü Exterior bermotif system ornament panel timbul
ü Dapat bergaya klassik maupun moderntal
ü Mudah diganti pewarnaan panel (non permanent)
ü Pewarnaan cat oven Powder Coating tahan dengan berbagai cuaca sampai 15 - 20 tahun
ü Pewarnaan cat oven ENAMEL (ESP) tahan dengan berbagai cuaca sampai 60 tahun (Prediksi dari PT.MASPION)

· KEKURANGAN :
ü Pewarnaan cat Powder Coating bisa pudar sesuai dengan batas usia Cat.
ü Kecuali Pewarnaan ENAMEL (ESP) yang bisa tahan sampai puluhan tahun.

Kubah Beton

· KELEBIHAN :
ü Kuat, Tahan lama dan kelihatan Megah

· KEKURANGAN :
ü Beban Kubah beton yang terlalu berat sehingga dibutuhkan pilar pondasi yang sangat kuat.
ü Tidak terjamin dari kebocoran, terjadi disebabkan adanya keretakan di badan kubah.
ü Pengecatan setiap tahun.
ü Permanent/monoton (tidak bisa diubah atau diganti gaya motifnya )
ü Butuh Biaya yang Mahal.


Blog Post

Related Post

7 Kubah Masjid Emas di Dunia

Ada berapa banyak masjid yang kubah emas di seluruh dunia ini? Ternyata tak banyak, hanya ada 7 masjid. Salah satunya ada di Indonesia, dialah Masjid Dian Al Mahri yang ada di Depok. Berikut daftar 7 Masjid Berkubah Emas
1. Masjid Kubah As Sahkrah (Dome of the Rock)
Abdul Malik bin Marwan mulai membangun masjid ini pada tahun 690 M di Jerusalem, Palestina. Setahun kemudian masjid ini rampung. Banyak orang yang meyakini, inilah yang dimaksud sebagai Masjid Al Aqsa dalam kisah Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.


2. Masjid Al Askari Iraq
Masjid ini terletak di Kota Sammara, sekitar 125 km dari kota Baghdad, Irak. Masjid ini didirikan oleh pengikut Shiah dan termasuk masjid kuno karena didirikan pada tahun 994 M. Mulanya tak berkubah emas, namun kemudian oleh pengikut Shiah pada tahun 1905 kubahnya direnovasi menjadi kubah emas. Sayang Februari 2006 dan Juni 2007, kubahnya runtuh oleh serangan teroris.

3. Masjid Suneri, Lahore
Masjid Suneri memiliki 3 kubah emas. Satu kubah masjid utama, 2 lainnya di sisi kanan dan kiri. Masjid ini didirikan oleh Nawab Syed Bhikari Khan, anak Wakil Gubernur Lahore pada tahun 1753 M.

4. Masjid Sultan Singapura
Tahun 1928, begitu mendapat uang dari Kongsi Dagang Inggris sebanyak SGD 3000, Sultan Singapura langsung merenovasi sebuah masjid yang ada di kawasan Little India. Perubahan antara lain juga dengan mengganti kubah masjid lama dengan kubah emas. Masjid ini segera menjadi masjid terbesar di Singapura, dari sekitar 80-an masjid yang ada.

5. Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin Brunei
Brunei memiliki 2 masjid yang berkubah emas. Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin adalah yang didirikan pertama kali. Mulai digunakan tahun 1958, masjid ini terletak di tengah danau buatan yang bersih. Kubah masjid terbuat dari emas 24 karat. Biaya pembangunannya menghabiskan USD 5 juta. Pada zamannya, Masjid Sultan Omar Ali diperhitungkan sebagai salah satu bangunan terindah di dunia.

6. Masjid Jami Bandar Seri Begawan, Brunei
Masjid ini dibangun pada tahun 1988, namun baru dibuka untuk umum pada tahun 1994. Saat pembangunannya dimaksudkan sebagai perayaan 25 tahun kekuasaan Sultan Hasanal Bolkiah. Kubah masjidnya terbuat dari emas dengan langit-langit atap berwarna biru laut.

7. Masjid Dian Al Mahri Depok, Indonesia

Keluarga Dian Djurian Maimun Al Rasyid memulai pembangunan masjid yang terletak di Meruyung, Depok ini pada tahun 1996. Lokasinya meliputi lahan seluas 100 hektar, namun yang dipergunakan sebagai areal masjid hanya 8.000 meter persegi. Sepuluh tahun kemudian, masjid ini baru dibuka untuk umum. Ada 5 kubah masjid yang terbuat dari emas, dengan kubah utama berukuran diameter 16 meter dan tinggi 25 meter.

Blog Post

Related Post

Kubah Masjid Unik di Indonesia

Kubah Masjid An Nurumi


Kubah Masjid An Nurumi merupakan masjid kecil di tepi jalan Jogja-Solo dengan arsitektur cukup unik. Kubah atapnya mirip bangunan di Moscow, Russia. Kubahnya berbentuk aneh dan berwarna-warni. Mesjid ini dikenal juga dengan nama Masjid Kremlin. Ada juga yang menjuluki Masjid Permen, sebab kubahnya warna-warni mirip permen lolipop.


Masjid Bawah Tanah Tamansari


Masjid Taman sari terletak di bawah tanah kompleks Taman Sari Jogjakarta. Masjid Tamansari dibangun pada paruh pertama abad lalu. Masjid ini memiliki arsitektur yang unik. Masjid bawah tanah ini terdiri atas dua lantai berbentuk bulat dengan rongga- rongga jendela di bagian luarnya. Lantai bawah dipakai untuk jamaah wanita, lantai atas untuk jamaah pria. Tangga dari lantai bawah menuju ke lantai atas terletak di tengah-tengah lingkaran. Selain itu terdapat sebuah kolam kecil berbentuk bulat di tengah masjid serta tangga yang melintang di atasnya.

Masjid Cipari


Masjid Cipari atau A-Syuro, adalah salah satu masjid tertua di Garut, Jawa Barat. Bentuk bangunan mesjid ini cukup unik karena mirip bangunan gereja dengan bentuk bangunannya yang memanjang dengan pintu utama persis ditengah-tengah nampak muka bangunan, juga keberadaan menaranya yang terletak di ujung bangunan persis diatas pintu utama. Masjid Cipari ini juga memiliki sejarah perjuangan, karena dahulu digunakan sebagai basis perjuangan rakyat dan tentara.

Masjid Menara Kudus


Masjid Menara Kudus disebut juga sebagai mesjid Al Aqsa dan Mesjid Al Manar adalah mesjid yang dibangun oleh Sunan Kudus. Keunikan dari bangunan masjid ini adalah menara berbentuk candi bercorak Hindu Majapahit. Bentuk arsitekturalnya yang sangat khas untuk sebuah menara masjid itulah yang menjadikannya begitu mempesona. Keunikan lainnya, mesjid ini dibangun dengan menggunakan batu dari Baitul Maqdis dari Palestina sebagai batu pertama. Mesjid ini terletak di kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Masjid Muhammad Cheng Ho



Masjid Muhammad Cheng Ho berada di Jalan Gading, Kota Surabaya. Mesjid ini tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai salah satu masjid terunik. Bangunan mesjid ini tidak berbentuk seperti mesjid pada umumnya karena dibuat dengan arsitektur khas Tiongkok. Bentuk bangunan ini mirip Masjid Niu Jie di Beijing yang berusia lebih dari 100 tahun.

Masjid Perahu


Masjid yang terletak di sebuah gang kecil yang terapit oleh Apartemen Casablanca, Jakarta ini aslinya bernama Al Munada Darrusalam. Mesjid ini lebih dikenal sebagai masjid perahu karena di samping masjid itu terdapat bangunan beton yang menggambarkan sebuah perahu raksasa. Bangunan berbentuk perahu tersebut difungsikan sebagai tempat wudhu untuk kaum muslimat, sementara untuk kaum muslimin berada pada sisi yang berbeda. Suatu keunikan yang tak dimiliki oleh masjid-masjid lainnya.

Masjid Pintu Seribu


Masjid Nurul Yakin atau lebih dikenal dengan sebutan masjid Sewu (seribu) memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan masjid lainnya karena mesjid ini memiliki seribu pintu. Masjid seribu ini menjadi salah satu tempat paling menarik bagi wisatawan. Tak hanya wisatawan lokal tapi wisatawan asing. Mesjid ini terletak di Kp.Bayur Tangerang.

Blog Post

Related Post

Kubah Masjid Berbentuk Bawang

Kubah masjid berbentuk bawang pada masjid-masjid yang lazim kita temui di Indonesia sebenarnya bukan sebagai pembentuk bangunan, akan tetapi lebih cenderung sebagai penanda saja. Penanda an sich bahwa bangunan tersebut sebagai tempat bersujud. Namun, entah sejak kapan dan bagaimana sejarahnya hingga di masyarakat ada kesepakatan bahwa apapun bentuk bangunan masjidnya, atapnya “harus!” berkubah bawang. Tulisan ini hendak mengendus apa gerangan yang menjadikannya keharusan. Ataukah ini sudah tergurat erat di alam bawah sadar masyarakat kita, bahwa masjid tidak ‘afdhol’ kalau tidak berkubah bawang. Masjid yang dimaksud di sini adalah masjid komunitas/ kampung atau swadaya masyarakat, bukan milik perseorangan, badan usaha atau lembaga.
Pada pembangunan masjid baru, bentuk denahnya bujur sangkar dan keberadaan mihrab seolah wajib, karena alasan efisiensi jumlah dan barisan (shaf) jamaah. Tetapi keberadaan mihrab secara syar’i masih belum tuntas dibahas: apakah memang wajib atau tuntutan kebutuhan semata. Kecenderungan kebutuhan ruang yang luas menuntut ruangan harus bebas kolom. Hal ini berpengaruh pada pilihan sistem struktur dan bahan yang digunakan. Sistem struktur rangka beton dan baja saat ini populer diterapkan. Selain alasan kemudahan pada proses pemasangan (praktis), ketersediaan bahan ini sangat tercukupi (baik bentang maupun jumlahnya), berbeda halnya dengan kayu. Sekarang ini sangat jarang kayu digunakan sebagai struktur konstruksi masjid (kecuali atap), dengan pertimbangan harga yang relatif mahal dan waktu pengerjaan yang lama.
Beberapa modus operandi pembanguan masjid komunitas yang dilakukan adalah: pertama, rancangan masjid dimintakan bantuan kepada konsultan perancangan (arsitek, biro perancangan atau perguruan tinggi sebagai bentuk pengabdian masyarakat). Walaupun ada dialog antara perancang dan masyarakat tentang cita dan gagasan langgam dan citra masjid, tetapi jika sang perancang tak kuat berargumentasi tentang bentuk masjid, maka yang muncul adalah komentar warga: “mbok sampun mas, mboten usah aneh-aneh. Ingkang biasa mawon.” (sudah mas, tidak usah aneh-aneh, yang biasa saja). Akibatnya yang berlaku adalah bussines as unsual, atap kubah bawang is the best!
Kalaupun rancangan bentuk atap bisa menghindari kubah bawang, secara perlahan tapi pasti penandanya akan kembali ke kubah tersebut. Entah ditaruh di menara, di atap serambi atau ditempelkan begitu saja di atap masjid utama. Tak peduli apakah atapnya berbentuk tajug, limasan atau datar. “Kagem ilok-ilok mas, masjid kok mboten wonten kubahe,” (untuk pantas-pantas mas, masjid kok tidak ada kubahnya), begitu komentar mereka. Atap meru sudah tidak lagi mengesankan sebagai tempat suci.
Kedua, masyarakat membentuk tim kecil (tukang dan mandor) dan mengirimkannya ke masjid yang ingin ditiru, lalu tim kecil tersebut menggambar ulang (redraw) dan merekonstruksi masjid hasil survei (sama persis atau modifikasi) di kampungnya. Ketiga, masyarakat memanfaatkan bangunan wakaf atau kas desa untuk masjid, atau masyarakat berkeinginan untuk merenovasi surau atau musholla guna meningkatkan status menjadi masjid. Metode konstruksinya menggunakan sistem bertahap dan sirkileran (infaq-shodaqoh) dalam bentuk uang, bahan, atau tenaga.
Di beberapa daerah, donasi diwujudkan dalam bentuk bahan terpasang. Misalnya keramik, genteng atau mustaka. Seringkali mustaka atau hiasan didonasikan tanpa melihat padu padan dengan bentuk masjid secara keseluruhan. Dulunya mustaka hanya sebagai hiasan (nanasan) dan kubah sebagi pembentuk masjid. Sekarang makna mustaka menjadi bias, hanya diartikan sebagai kubah bawang sebagai hiasan. Barangkali ingin menyesuaikan dengan rambu lalu lintas di jalan yang menunjukkan keberadaan sebuah masjid. Bentuk persegi dengan latar putih, garis pinggir biru dan bergambar kubah masjid plus bulan dan bintang. Sebenarnya lebih dulu mana, rambu lalu lintas tersebut atau masjid yang ditandai?
Mungkin juga dampak dari industrialisasi. Begitu mudah dengan harga relatif murah mendapatkan kubah bawang berbahan aluminium atau seng dengan berbagai variasinya (ada yang bisa berputar bila terkena angin, plus ada lafadz Allah, bulan-bintang, bahkan bawang terbelah). Para donatur yang budiman (mungkin) telah merasa sah dan afdhol dengan sumbangan tersebut. Walaupun ikhlas, tetapi lebih baik lagi seandainya bantuan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dan konsep masjid yang disepakati oleh jamaah.
Hal ini juga bisa dipandang sebagai budaya vernakular (budaya yang berkembang di masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat). Vernakularisasi kubah bawang pada masjid lebih menarik jika berakar dari budaya setempat dan bukan hanya sekedar hiasan. Tetapi mungkin juga, hiasan tersebut sudah cukup bermanfaat bagi masyarakat sekitar tadi. Paling tidak sebagai tanda bahwa masjid (atau lebih tepatnya masyarakat) disitu “merasa” selev
el dengan masjid biru (the Blue Mosque) atau bangunan Aya Sofia di Istanbul, Turki.
Bentuk atap masjid, saat ini pilihannya sudah terpaku pada atap kubah atau atap tajug (plus kubah bawang atau hiasan nanasan). Seolah hanya bentuk ini yang akan “diterima disisi-Nya”. Padahal, tak ada satu dalil pun di dalam Alqur’an maupun hadits Nabi yang mewajibkan langgam dan ekspresi bangunan harus merujuk pada hal tertentu. Bahkan ada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari: “Dan apabila sesuatu itu merupakan urusan duniamu, maka engkaulah yang lebih mengetahuinya (berhak menentukannya)”.
Masyarakatlah (mungkin dibantu desainer) yang paling berhak menentukan bentuk masjid tanpa harus terikat buta pada pemikiran tradisi dan budaya sebelumnya. Masyarakat seyogyanya memperjuangkan penentangan terhadap sikap `taqlid` (imitasi), yakni menerima tanpa memahami persoalan atau meniru dengan membabi-buta. Termasuk imitasi dalam dunia arsitektur, walaupun tidak diharamkan tetapi sangat disesalkan, sehingga pintu ijtihad untuk menghasilkan gagasan-gagasan baru terkait dengan desain masjid harus selalu dibuka lebar-lebar.
Masyarakat (dan arsitek) harus selalu berijtihad dengan nalar dan nalurinya untuk menelorkan karya-karya yang mengandung novelty (unique-genuine/ unik dan orisinil) yang kreatif-inovatif sehingga menjadi karya budaya yang bermanfaat bagi diri sendiri dan umat. Paling tidak, ada kreasi yang berbeda antara satu masjid di suatu tempat dengan yang lainnya (local genius), tetapi tidak waton (asal) beda.

Yulianto P Prihatmaji
Juru Terang Arsitektur
Universitas Islam Indonesia


Blog Post

Related Post

Kubah Masjid Sistem Geser

Kubah Masjid Al Aqsa bergeser dari dudukannya secara otomatis dan menjadi masjid unik di Makassar.
dara pantai menembus ruang Masjid Al Aqsa. Langit biru tampak dari dalam ruangan masjid, mengiringi salat Ashar 14 Ramadan. Sebagian jamaah yang baru menginjakkan kaki di masjid itu takjub. Mereka tak menyangka kubah masjid itu dapat bergeser meninggalkan tempatnya.
Itulah sebuah keunikan yang tampak di bangunan Masjid Al Aqsa, Jalan Maipa, tak jauh dari Pantai Losari, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Kubah masjid tersebut setinggi sembilan meter dan berdiameter sembilan meter, dilengkapi roda dan secara otomatis dapat digeser hanya dengan menekan tombol yang terletak di samping mimbar khotbah. Kubah itu dirancang oleh arsitek Danny Pomanto yang terinspirasi dari kubah Mesjid Nabawi.

Danny merancang kubah tersebut hanya dengan bahan tripleks berlapis serpihan-serpihan keramik dan melengkapi kekhasan Masjid Al Aqsa dengan ukuran serba-sembilan meter yang bermakna filosofi sebagai angka tertinggi yang paling disayangi Allah SWT.
Masjid ini juga dilengkapi ornamen-ornamen bermakna simbol Islam, di antaranya terdapat 33 lampu gantung sesuai jumlah biji tasbih dan lampu tempel berjumlah 99, menyimbolkan Asmaul Husna . "Masih ada yang belum terselesaikan di masjid ini, yakni belum punya menara, rencananya akan dibuat dua menara setinggi 27 meter," katanya kepada SP, Minggu (14/9).

Langgar Kecil
Ilham Arief Siradjuddin, donator pembangunan masjid itu mengatakan, dulunya masjid tersebut hanyalah sebuah langgar kecil dibangun warga tahun 1947 di atas tanah hibah, mengalami perubahan tahun 1960 menjadi masjid dan diperluas dan pernah mendapat bantuan perbaikan tahun 1976 dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
Setahun menjabat Wali Kota Makassar, Ilham membongkar bangunan masjid berlantai satu itu dan tahun 2005 dimulai pembangunannya dengan rancangan masjid modern berlantai tiga yang diadaptasikan lingkungan sekitarnya, di mana terdapat hotel berbintang lima, rumah sakit, sekolah, restoran, dan pusat hiburan Pantai Losari.
Menurut Ilham, pembangunan masjid tersebut merupakan amanah ayahnya, Arief Siradjuddin, mantan Bupati Gowa yang tinggal di depan masjid. "Ketika ayah saya masih hidup ia bercita-cita membangun masjid ini lebih megah, berlantai tiga. Cita-cita itulah yang saya lanjutkan dan baru bisa terwujud saat menjadi wali kota Makassar," katanya.
Untuk mewujudkan masjid modern dengan perpaduan arsitektur lokal, Ilham meminta bantuan Danny, arsitek yang pernah memenangi sayembara mendesain ibu kota Provinsi Gorontalo. Seluruh bangunan masjid menyerap anggaran Rp 2,8 miliar dan khusus untuk kubah sekitar Rp 600 juta.
Pembangunan masjid dimulai 2005, seluruh biaya diperoleh Ilham dari honor dan tunjangan jabatan saat menjadi wali kota. Masjid tersebut baru bisa dirampungkan 2007 dan diresmikan Wakil Presiden HM Jusuf Kalla yang juga sempat tersentak heran melihat kubah masjid itu bergeser saat sedang berpidato.
Menurut Danny, konsep arsitekturnya futuris minimalis sesuai tren Kota Makassar dengan memaksimalkan lokasi yang ada. Arsitek Masjid Al Aqsa bukan filosofi masjid permukiman, melainkan masjid urban yang dirancang untuk kenyamanan dan kekhusyukan beribadah sehingga setiap orang dapat singgah melaksanakan ibadah di masjid tersebut bersama warga setempat.
Fungsi sosial masjid tak ketinggalan, Danny membuat lantai dasar sebagai ruangan habluminannas (hubungan antarmanusia) seperti untuk perhelatan pernikahan dan meeting room, lantai dua tempat sholat bagi jamaah laki-laki dan perempuan yang sudah uzur dan lantai tiga berupa balkon untuk jamaah perempuan. [SP/M Kiblat Said]

Blog Post

Related Post

Back to Top